Kapan Fitnes?
Bila seorang remaja mulai tertarik untuk fitnes dengan cita-cita agar bahu dan lengannya kekar seperti Arnold atau Stallone, pertanyaan pertama yang pertama kali terlintas di kepalanya pastilah, “Di usia ini, bolehkah saya mulai fitnes?” Sebaliknya, bila seorang paruh baya tiba-tiba mulai berkeinginan untuk sekali-kali memiliki perut sixpack di usia senjanya, pastilah ia berpikir, “Memang saya masih boleh sit-up?”. Usia berapakah seseorang boleh mulai fitnes? Sampai setua apakah kita boleh ngegym?
Am I too Young to Start?
Kekhawatiran utama para remaja saat fitnes ialah “Apakah kalau saya fitnes sekarang, nantinya saya sulit untuk tambah tinggi?” Para ilmuwan pun sebenarnya heran mengenai asumsi tersebut dan tidak tahu asal muasal asumsi tersebut. Tetapi, walaupun asumsi tersebut tidak pasti kebenarannya, hampir semua orang menganggap benar. Alhasil banyak yang ragu kapan sebaiknya mereka mulai fitnes.
Di jurnal American Journal of Sports & Medicine, suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui aman tidaknya latihan beban bagi 18 anak lelaki berusia 8 tahun. Kedelapan belas anak ini menjalani suatu program latihan selama 14 minggu sebanyak 3 kali sesi latihan per minggu dan selama 45 menit tiap sesinya. Program dilakukan dengan pengawasan yang ketat dan pengawasan terhadap tekanan darah, detak jantung, dan terutama efek latihan terhadap pertumbuhan, fleksibilitas dan syaraf.
Hasilnya? Ternyata program latihan tersebut tidak menimbulkan efek cedera apapun dan tidak mempengaruhi kesehatan tulang, otot atau organ-organ tubuh yang penting lainnya. Serta yang terpenting, program tersebut sama sekali tidak mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, fleksibilitas atau kerja syaraf dari anak-anak tersebut.
Selain penelitian ini, banyak penelitian dari para ilmuwan yang menyimpulklan hal yang sama, yaitu dalam program latihan jangka panjang atau pendek, fitnes di usia belia sama sekali tidak menghambat pertumbuhan. Perlu Anda ketahui bahwa sebenarnya tiga lembaga besar di Amerika (The American Academy of Pediatrics, The American College of Sports Medicine dan The National Strength and Conditioning Association) justru mendukung dilakukannya olahraga beban bagi anak-anak.
Asal dilakukan dengan pengawasan dari orang tua, menggunakan beban yang sesuai dengan kekuatan sang anak, dan frekuensi latihan yang tidak terlalu membuat lelah, olahraga beban justru ikut menjaga kesehatan, daya tahan, stamina dan bentuk tubuh. Mengingat anak-anak di zaman sekarang cenderung menjadi overweight karena terlalu banyak ngemil sambil nonton TV.
Kebutuhan nutrisi tiap hari juga harus dilengkapi demi proses tumbuh kembang optimal sang anak, tetapi dari usia belia pun mereka harus dibiasakan mengkonsumsi menu yang sehat. Antara lain yang tinggi protein, cukup karbohidrat, rendah lemak, lengkap vitamin-mineral dan tentunya tinggi kalsium. Susu yang tinggi protein dan rendah lemak merupakan solusi tepat sebagai menu sehat anak tanpa khawatir membuatnya menjadi gemuk.
Am I too Old to Do It?
Usia Anda mungkin sudah mencapai kepala empat dan Anda merasa sudah tidak sesegar dulu lagi. Tapi pernah dengarkah Anda pepatah yang berbunyi “You’re only as old as you feel”? Intinya, berapapun usia Anda, selama Anda merasa masih kuat dan sehat serta semangat Anda masih tinggi, Anda bisa melakukan apapun yang Anda mau
Fitnes di usia 40 tahun ke atas? Kenapa tidak? Tidak harus jadi binaragawan atau atlit, seperti para penggemar fitnes lainnya, mereka yang sudah berumur pun boleh tetap rutin ke gym.
Kuncinya di sini, Anda harus menyadari semua perubahan fisik yang Anda alami di usia Anda sekarang. Masa pemulihan (recovery) yang lebih lama, massa otot yang tidak setinggi dulu, tulang yang tidak sekokoh dulu, metabolisme yang tidak sebaik dulu dan juga stamina yang tidak sekuat dulu perlu benar-benar Anda perhatikan.
Kuncinya di sini, Anda harus menyadari semua perubahan fisik yang Anda alami di usia Anda sekarang. Masa pemulihan (recovery) yang lebih lama, massa otot yang tidak setinggi dulu, tulang yang tidak sekokoh dulu, metabolisme yang tidak sebaik dulu dan juga stamina yang tidak sekuat dulu perlu benar-benar Anda perhatikan.
Dan bagi yang sudah berumur, kardio adalah yang paling penting saat fitnes. Olahraga kardio sangatlah wajib dilakukan karena akan meningkatkan kekuatan paru-paru, menjaga jantung dan nadi tetap berdenyut secara optimal, mempercepat proses recovery otot dan yang pasti paling Anda suka ialah membantu membakar lemak berlebih di tubuh. Tipe kardionya boleh apapun, Anda bisa memulainya dengan jalan sehat biasa atau lari di treadmill.
Jadi, berapa usia yang tepat untuk mulai dan berhenti fitnes? Jawabannya, selama kita masih mampu, selama tubuh kita masih kuat dan selama kita masih memiliki motivasi untuk hidup sehat, kita bisa fitnes kapan saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar