Apabila seseorang telah melakukan fitnes yang rutin dalam waktu yang sudah lama, tetapi merasa kemajuan akan hasilnya sangatlah lambat, lama-kelamaan orang tersebut akan menghabiskan waktu lebih lama di gym dengan anggapan semakin banyak dia sering fitnes maka hasilnya akan kelihatan lebih cepat. fitnes yang berlebihan, apalagi bila disertai dengan diet rendah kalori yang ketat, dapat menyebabkan suatu kondisi yang disebut overtraining.
Tanda-tanda klasik dari overtraining terjadi apabila seseorang melakukan fitnes keras terus-menerus di gym, tetapi peforma fitnesnya tidaklah menjadi semakin bagus dan meningkat, malahan menjadi semakin buruk dan menurun. Performa yang menurun ini biasanya disertai juga dengan perubahan pada mood dengan gejala-gejala gangguan fungsi biokimia serta fisiologis pada tubuh, seperti di antaranya sakit pada sendi dan otot, kelelahan dan juga kehilangan selera makan.
Secara ilmiah dapat dijelaskan bahwa kondisi overtraining merupakan kondisi di mana tubuh kurang istirahat untuk melakukan proses pemulihan setelah fitnes. Selain itu, overtraining sebenarnya juga menimbulkan suatu sindrom psikologis, dimana mereka yang overtraining karena latihan beban cenderung menjadi cepat cemas dan kebingungan, sedangkan mereka yang overtraining oleh latihan aerobik dapat mengalami depresi.
Jika overtraining mengarah ke penurunan performa fitnes dalam jangka panjang, ada lagi istilah overreaching yang merupakan penurunan performa juga namun dalam jangka waktu yang pendek atau sementara saja. Overreaching ini sering terjadi pada para atlit yang memang diwajibkan untuk melakukan fitnes secara rutin, kondisi ini disebabkan karena intensitas fitnes yang terlalu berlebih di suatu sesi fitnes, misalnya pada atlit binaragawan terjadi karena pada saat fitnes ia mengangkat beban terlalu berat atau melakukan set dan repetisi yang terlalu banyak. Overreaching terjadi secara sementara saja, tapi apabila mengalaminya terus-menerus nantinya juga akan mengarah ke overtraining.
Fitnes sebenarnya selalu mengakibatkan semacam bentuk “cidera” yang disebut penyesuaian mikrotrauma (adaptive microtrauma). Alasan mengapa ini disebut suatu penyesuaian ialah karena sebenarnya cidera inilah yang menyebabkan terjadinya penyesuaian atau adaptasi pada tulang, otot dan jaringan-jaringan tubuh lainnya, sehingga otot dapat menjadi semakin besar dan tulang menjadi semakin kuat seiring dengan fitnes Anda.
Cidera penyesuaian mikrotrauma pada tubuh ini menghasilkan zat semacam hormon yang disebut cytokines, zat ini dapat memberi Anda peringatan awal apabila Anda akan memasuki kondisi overtraining. Cytokines dapat mempengaruhi reseptor-reseptor pada otak yang selanjutnya mempengaruhi mood Anda. Bahkan, telah ada bukti ilmiah yang menunjukkan hubungan antara cytokines dengan depresi. Mereka yang memiliki kandungan cytokines pada tubuh cenderung lebih mudah menjadi sedih dan pemurung, dan semakin tinggi levelnya semakin parah pula efeknya.
Perubahan pada mood ini merupakan tanda-tanda yang paling awal dari overtraining. Jadi, sebelum nantinya mengarah ke penurunan performa fitnes, segera perhatikan mood Anda akhir-akhir ini. Memang overtraining bukanlah satu-satunya alasan mengapa mood Anda berubah, tetapi apabila sekarang Anda merasa sedikit tidak bersemangat, bimbang atau tertekan tanpa sebab yang jelas, cobalah untuk mengingat kembali pola fitnes Anda akhir-akhir ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar