Melalui perkembangan dan pencapaian ilmu pengetahuan moderen, peradaban manusia terus percaya bahwa ilmu pengetahuan memegang kekuatan dalam memberikan penjelasan untuk semua hal di bumi dan alam semesta.
Tetapi kita harus sadar bahwa meskipun banyak fenomena di dunia yang memiliki penjelasan ilmiah, tidak semua fenomena bisa dijelaskan dengan ilmu pengetahuan sekarang.
Contohnya, ilmu pengetahuan belum dapat memberikan jawaban yang pasti tentang proses terbentuknya alam semesta. Ilmu pengetahuan juga tidak bisa menjelaskan proses terbentuknya kepercayaan agama. Melangkah ke alam supernatural, terdapat manifestasi misterius yang masih belum dapat dijelaskan secara ilmiah karena metode ilmiah tidak bisa digunakan untuk mengukur atau menyelidiki fenomena tersebut.
Mari kita lihat beberapa fenomena yang tidak bisa dijelaskan ini dan mengingatkan diri kita bahwa alamiah itu sendiri adalah keajaiban dan banyak hal masih menyisakan misteri.
1. Efek Placebo
Efek placebo telah menjadi teka-teki dunia medis dan meliputi pengaruh pikiran terhadap kesehatan fisik dan penyembuhan. Ditemukan bahwa pasien yang percaya bahwa mereka telah diberikan obat yang efektif, ternyata sembuh dari penyakitnya meskipun mereka hanya diberikan pil pemanis. Penemuan ini dilanjutkan dengan eksprimen menggunakan pengujian terpisah untuk menghindari harapan dari kedua peserta eksperimen dan pelaku eksperimen yang dapat mempengaruhi hasil.
Sayangnya, setelah beberapa tahun, efektifitas dan kebenaran efek placebo dinyatakan tidak bisa dipercaya oleh ilmu pengetahuan. Ini mungkin disebabkan oleh batasan metode ilmiah. Tetapi sebenarnya sudah ada banyak kasus penyembuhan sendiri, bahkan terkadang melampaui cara media yang ada untuk penyembuhan tubuh.
2. Indera ke-6
Lima indera yaitu penglihatan, pendengaran, perasa, sentuhan, dan pembau membantu kita untuk mendalami dunia ini. Masih ada lagi indera ke-6 yaitu kemampuan persepsi dari dalam diri yang dikenal dengan intuisi.
Kata intuisi berasal dari bahasa latin ”intueri,” yang artinya ‘melihat ke dalam‘. Intuisi adalah kemampuan untuk mengenal dan memahami tanpa menggunakan logika atau analisa, dan ini adalah umum bagi semua orang dengan tingkat ketajaman yang berbeda-beda.
Intuisi biasanya disebut juga “terkaan” atau “perasaan yang sangat kuat,” secara otomatis bisa mengetahui sesuatu atau situasi tertentu tanpa pengetahuan sebelumnya. Menurut PRWeek/ Burson-Marsteller CEO Survey tahun 2006, 62 persen CEO membuat keputusan bisnis berdasarkan intuisi daripada analisa data.
Sebuah studi tahun 2007 yang dipublikasikan di Current Biology juga menemukan bahwa partisipan, ketika tidak diberi waktu untuk melihat dan hanya bergantung dari intuisi mereka, lebih akurat dalam memilih simbol tertentu dari 650 simbol identik yang ada dibandingkan ketika diberikan waktu 1,5 detik untuk melihat simbol yang ada.
Filsuf China kuno Laozi pernah berkata, “kekuatan pemahaman intuisi akan melindungi Anda dari hal buruk sampai kapanpun.” Albert Eistein juga mengatakan, “Satu-satunya hal yang benar berharga adalah intuisi.”
Dari manakah intuisi berasal? Studi otak manusia menunjukkan kelenjar pineal sebagai kemungkinan jawaban dari misteri tersebut. René Descartes (1596–1650), bapak filsuf moderen, menyebut kelenjar pineal sebagai “tempat tinggal jiwa.” Orang Timur kuno menganggap intuisi ada di daerah kelenjar pineal dan percaya bisa mendapatkan pencerahan dari jiwa dalam bentuk pengetahuan dan ide.
3. Pengalaman Mendekati Ajal
Terdapat banyak laporan mengenai pengalaman orang saat mendekati ajal, seperti melewati terowongan yang terang, bertemu dengan orang-orang yang mereka cintai, perasaan tenang dan damai.
Pengalaman yang paling terkenal adalah Dr. George Rodonaia, yang mengalami kasus mendekati ajal paling lengkap yang pernah tercatat pada 1976. Pengalaman tersebut mengubah hidup Rodonaia yang dulunya seorang atheis menjadi pendeta di gereja ortodoks. Pengalaman itu memberi petunjuk bahwa masih ada dunia lain selain dunia fisik manusia.
Meskipun banyak orang telah melalui pengalaman tersebut, ilmu pengetahuan masih belum dapat memberikan penjelasan terhadap fenomena pengalaman mendekati ajal. Sebagian ilmuwan berusaha menjelaskan bahwa pengalaman mendekati ajal ini bisa dijelaskan sebagai akibat halusinasi dari otak yang terluka. Tetapi luka otak bukan selalu penyebabnya, sehingga tidak ada teori ilmiah konkrit yang dapat menjelaskan atau menawarkan alasan mengapa orang-orang mengalami hal tersebut dan mengapa setelah mereka melalui pengalaman mendekati ajal, biasanya mereka mengubah hidupnya.
4. UFO
Unidentified Flying Object (UFO) adalah istilah yang diperkenalkan oleh Angkatan Udara Amerika pada 1952 untuk menyebut suatu objek yang tidak dikenali oleh para ahli setelah penyelidikan. Pada kebudayaan populer, konsep UFO diartikan sebagai pesawat yang diterbangkan oleh makhluk planet lain.
UFO terlihat dan tercatat bahkan pada Dinasti Song di China. Pada abad ke-11, jenderal militer dan seorang intelek Shen Kuo (1031-1095) mencatat di bukunya “Esai Kolam Impian” (1088) tentang objek terbang berbentuk seperti mutiara dengan lampu yang menyilaukan bergerak dalam kecepatan super cepat.
Pengusaha AS Kenneth Arnold, melaporkan telah melihat sembilan objek dengan cahaya menyilaukan terbang di dekat Gunung Rainier di Negara Bagian Washington pada 1947. Arnold menjelaskan objek itu berbentuk “pipih seperti pie”. Catatannya mendapatkan banyak perhatian dari media dan publik.
Sejak itu, Semakin banyak dilaporkan penampakan UFO. Fenomena UFO telah dipelajari oleh pemerintah dan penyelidik independen di seluruh dunia. Dr. Josef Allen Hynek (1910-1986) bekerja di Angkatan Udara Amerika Serikat untuk menyelidiki penampakan UFO. Awalnya Hynek sangat serius dengan masalah UFO, tetapi setelah mempelajari aturan laporan penampakan UFO selama tiga dekade, opininya berubah.
Pada akhir karirnya, Hynek menjadi vokal dalam menunjukkan penyesalannya terhadap kebanyakan ilmuwan yang menganggap UFO tidak eksis — tidak bersedia dan tidak mau mengakui hal yang tidak bisa dijelaskan.
5. Déjà Vu
Déjà vu, adalah Bahasa Prancis yang berarti “sudah pernah melihat,” adalah sensasi aneh seolah pernah berada pada tempat tertentu atau pernah mengalami kejadian tertentu sebelumnya, pada waktu mengalaminya pada pertama kali. Orang mungkin akan mempunyai perasaan aneh ketika merasa sudah pernah melihat pemandangan di depannya seolah pernah terjadi sebelumnya, tapi mereka tahu bahwa ini adalah kali pertama kali mereka mengalami hal tersebut. Penelitian neurofisiologi telah berusaha menjelaskan pengalaman itu sebagai penyimpangan memori, masalah otak, atau efek samping obat-obatan.
Sebuah studi oleh psikolog Anne Cleary mengeksplorasi bahwa déjà vu mungkin berhubungan dengan mengingat kembali. Penjelasan alternatif menghubungkan déjà vu dengan ramalan, ingatan kehidupan lalu, clairvoyance, atau pertanda mistis yang mengindikasikan pemenuhan kondisi perjalanan hidup yang telah ditentukan. Apapun penjelasannya, déjà vu yang pasti adalah fenomena alam pada kondisi manusia, dan penyebab fundamentalnya masih menjadi misteri.
6. Hantu
Referensi tentang hantu dalam literatur klasik oleh penulis seperti Homer dan Dante memberi petunjuk bahwa pengalaman manusia dengan fenomena paranormal adalah hal biasa dan sudah sejak dahulu kala. Hari ini, tempat berhantu seperti Whaley House di San Diego terdaftar sebagai daya tarik pariwisata, dan laporan penampakan hantu bukan hal yang aneh.
Dalam banyak film dewasa ini terdapat banyak sekali cerita tentang hantu, tetapi ilmu pengetahuan konvensional tidak ingin menjelaskan fenomena tersebut. Hanya investigator yang dianggap ektrim di komunitas ilmiah berusaha mengukur validitas kejadian seperti itu.
Eksistensi hantu mempunyai implikasi luar biasa terhadap dimensi di luar dunia fisik dan kelanjutan dari jiwa manusia setelah kematian. Penyelidik yang mendalami subjek ini berharap suatu hari misteri ini bisa tersingkap.
7. Menghilang secara ajaib
Ada banyak kasus aneh di mana orang menghilang tanpa jejak.
Contohnya, pada 1937, pilot Amelia Earhart dan navigator Fredrerick Noona menghilang dengan pesawatnya ketika terbang. Ketika mereka berusaha menghubungi penjaga pantai Amerika Itasca untuk melaporkan bahan bakar yang hampir habis, mereka sedang terbang mendekati Howlang Island di Samudera Pacific. Tetapi kemudian komunikasi mengalami kesulitan, dan Itasca tidak berhasil menentukan posisi pesawat.
Tidak lama setelah Earhart dan Noonan mengirimkan pesan bahwa mereka hanya punya bahan bakar untuk 30 menit dan tidak bisa melihat daratan, komunikasi terputus. Mereka hanya dapat mendarat di air, tetapi setelah beberapa tahun usaha pencarian, baik pesawat dan awak kapal tidak ditemukan di laut.
Dalam kasus seperti ini, meskipun telah ada banyak usaha melakukan berbagai investigasi menggunakan teknik ilmiah paling moderen, kita telah gagal menjawab secara konkrit tentang apa yang terjadi dengan orang-orang yang menghilang itu.
8. Segitiga Bermuda
Segitiga Bermuda, area di Samudera Atlantik antara Bermuda, Miami, dan San Juan, Puerto Rico, di mana kapan dan pesawat terus menghilang, adalah salah satu misteri moderen besar di planet kita.
Sebagian orang yang selamat bercerita selama mereka menghilang, peralatan navigasi menjadi kacau, bola cahaya datang dari langit, perubahan cuaca mendadak dan brutal serta dinding kabut misterius muncul seperti diceritakan oleh Frank Flynn pada 1956. Dia menjelaskan kabut tersebut sebagai “bongkahan aneh” yang menguras tenaga mesih setelah kapal menerobos bongkahan.
Bruce Gernon Jr. bertemu kabut yang menyelimuti pesawatnya pada 1970 dan berubah menjadi sesuatu yang aneh. Selama bertahun-tahun, ilmuwan telah menyangkal misteri Segitiga Bermuda dengan mengatakan tidak ada misteri. Tetapi mereka yang langsung mengalami kejadian aneh dan masih hidup untuk bisa bercerita tentang pengalaman mereka bersikeras bahwa benar-benar ada hal yang terjadi di laut dan langit segitiga bermuda yang ada di luar nalar.
9. Bigfoot
Bigfoot adalah salah satu makhluk legendaris dalam studi kriptozologi Bigfoot atau Sasquatch seperti dipanggil di barat daya Amerika Utara, juga dikenal sebagai Yeti atau Abominable Snowman di daerah Himalaya Nepal dan Tibet, dan di Australia dipanggil Yowie.
Pada 1951, pendaki gunung Eric Shipton mengambil foto jejak kaki raksasa di Himalaya. Foto itu mencemaskan dunia dan membuat cerita Bigfoot menjadi terkenal. Pada 1967, Roger Patterson dan Robert Gimlin merekam video yang mereka sebut sebagai Bigfoot. Banyak orang berusaha membuktikan keaslian rekaman mereka termasuk usaha untuk mendiskreditkanya.
Antropologis Grover Krantz menyelidiki film Patterson-Gimlin dan menyimpulkan rekaman tersebut adalah asli. Karena kurangnya bukti fisik dan Bigfoot, ilmu pengetahuan konvensional menolak eksistensinya. Tetapi mitos terus bergulir karena laporan penampakan terus bermunculan.
10. The Hum (Dengungan)
Fenomena suara dengungan frekuensi rendah dilaporkan di banyak tempat di seluruh dunia, terutama di Amerika Serikat, Inggris Raya, Eropa Utara. Suara tersebut tidak semua manusia bisa mendengar, dinamakan ”The Hum” seperti bunyi Tai Hum (New Mexico), Kokomu Hum (Indiana), Bristol Hum (Inggris), dan Largs Hum (Kanada).
Bagi orang yang bisa mendengarnya, suara itu biasa terdengar seperti suara gemuruh mesin diesel. Suara itu menyebabkan orang menjadi stress, dengan efek samping negatif yaitu menggangu kehidupan normal manusia.
Pemerintah di seluruh dunia telah menyelidiki sumber suara Hum tersebut. Di Amerika Serikat, penyelidikan paling awal dimulai pada 1960-an. Pada 2003, Departemen Lingkungan, Makanan, dan Urusan Pedesaan di Kerajaan Inggris mempublikasikan laporan analisa tentang suara frekuensi rendah dengungan ini dan dampaknya. Tetapi hasil kesimpulannya menunjukkan sumber suara The Hum itu tidak jelas, dan fenomena The Hum masih menjadi misteri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar