SURABAYA – Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dijadwalkan akan berdialog dengan 300 tenaga kerja Indonesia asal Jatim selama kunjungan kerja (kunker) di Jatim , Senin-Rabu (13-15/12). Selama tiga hari kunker, Presiden SBY akan didampingi 14 menteri.
Kepala Humas dan Protokoler Pemprov Jatim, Gunarto menjelaskan, ada beberapa jadwal agenda yang ditunda secara mendadak. Di antaranya kegiatan welcome dinner serta diundurnya acara peluncuran KUR untuk TKI. “Jadi Pak Presiden datang ke Surabaya langsung beristirahat di Grahadi,” tuturnya, Senin (13/12).
SBY juga tampaknya mencoba memperbaiki citra dirinya terkait masalah TKI yang mencuat akhir-akhir ini. Presiden berkeinginan untuk berdialog dengan 300 TKI yang diundang secara khusus ke Grahadi.
Bahkan demi bisa berdialog lebih panjang lebar, SBY rela menggeser jadwal peluncuran Kredit Untuk Rakyat (KUR) untuk TKI yang sedianya digelar, Selasa (14/12) besok pukul 14.00 usai memberi kuliah umum di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan mengunjungi perusahaan Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) PT Perwita Nusaraya di Krian. Peluncuran KUR untuk TKI akhirnya digelar menjadi Rabu (14/12) pukul 09.00 WIB. “Nah menurut beliau, kalau digelar di hari Selasa maka beliau tidak bisa berdialog lama dengan para TKI. Beliau menginginkan ada dialog dua arah dengan TKI Jatim,” terangnya.
Dalam acara ini Gubernur Jatim Soekarwo akan memaparkan keberhasilannya dalam penanganan TKI asal Jatim. Di antaranya adanya kebijakan mengurangi pengiriman TKI non-formal dan tanpa kemampuan ke luar negeri. “Nanti akan dimanfaatkan Pak gubernur (Soekarwo) untuk pemaparan singkat soal penanganan TKI,” tuturnya.
Presiden diagendakan tiba di Surabaya pada pukul 17.20 WIB dan langsung meluncur di Gedung Negara Grahadi. Selama di gedung cagar budaya tersebut, SBY akan tinggal di bagian gedung sayap kiri Grahadi. Sejumlah pembenahan sudah dilakukan seperti melakukan menggelar karpet baru, membeli pendingin ruangan portabel pengecatan ulang dan memelitur furniture tua yang dimiliki gedung bersejarah itu.
Di ruangan tersebut, terdapat dua kamar tidur, satu ruang makan dan satu ruang rapat. SBY akan tidur di salah satu kamar yang dipersiapkan cukup mewah. Ranjang yang digunakan bergaya kolonial mewah berwarna cokelat dengan sebuah kamar mandi didalamnya.
Sebagai bagian dari kamar itu, juga ada sebuah meja makan lengkap dengan lemari pendingin. Selain itu, juga ada sebuah satu set kursi tamu koleksi Grahadi yang dilengkapi sebuah televisi layar datar dan peralatan audio lainnya. Sebelum bisa masuk ke kamar tersebut, tamu harus melewati ruang tunggu. Disana disiapkan dua kursi khusus tamu, dua meja kursi untuk penjaga. Ruang makannya sendiri terdiri dari beberapa set meja kursi sedangkan ruang rapat ada di pojok gedung sayap kiri Grahadi. Sayang, Paspampres melarang untuk mengambil gambar di dalam kamar SBY.
Selama di Surabaya, SBY akan didampingi oleh 14 menteri seperti Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa, Meneg PP Linda Gumelar, Menlu Marty Natalegawa, Mendagri Gamawan Fauzi, Menkum HAM Patrialis Akbar. Selain itu Menkominfo Tifatul Sembiring, Menegpora Andi Mallarangeng, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad, Menakertrans Muhaimin Iskandar, Menristek Suharna Suryapranata, Menteri BUMN Mustafa Abubakar dan Menseskab Sudi Silalahi. “Mereka tidak tinggal di Grahadi namun di Wisma Yos Sudarso,” terangnya.
Menanggapi soal demo yang akan menghadang kedatangan SBY di Surabaya, Gunarto mengatakan menyerahkan sepenuhnya penanganan kepada pihak keamanan. Namun dia mengingatkan kehadiran SBY yang tinggal di Grahadi berarti tingkat pengamanannya disetarakan dengan pengamanan yang dilakukan di istana. “Termasuk segala protokoler di istana juga diterapkan di Grahadi,” pungkasnya.
Meski SBY berada di Grahadi, pihak kepolisian tidak serta merta melakukan penutupan jalan di kawasan itu. Penutupan atau tidak, tergantung situasi dan kondisi di lapangan. "Lihat situasi. Kami juga tidak bisa menahan arus terlalu lama," kata Kasat Lantas Polrestabes Surabaya, AKBP Valentino Tatareda, Senin (13/12).
Ia mengatakan, pihaknya hanya akan melakukan penjagaan di ring 3 atau di jalan. Karena itu, untuk keputusan menutup jalan atau tidak, dirinya akan menunggu perintah dari Danrem atau Panglima Kodam.
"Saya tidak bisa memastikan ditutup atau tidak. Jikapun ditutup, saya juga tidak bisa memastikan berapa lama waktunya. Karena perintah bisa berubah setiap saat," tuturnya.
Sementara Kepala Penerangan Kodam V/Brawijaya Letkol Ahmad Mulyono, selama Presiden ngantor 3 hari di Gedung Grahadi kawasan Jl. Gubernur Suryo akan diberlakukan steril bagi kegiatan unjuk rasa. Grahadi akan diberlakukan sebagaimana protokoler Istana Kepresidenan.
Pengamanan pun akan memberlakukan standar yang diterapkan oleh Paspampres yang bertanggungjawab di ring 1. Sedangkan ring 2 akan diisi oleh personel TNI dari unsur Kodam V/Braiwijaya, Lantamal V/Surabaya, dan Pangkalan TNI AU Surabaya. Pada ring 3 akan dijaga oleh 1.580 polisi dari Polrestabes Surabaya, Polres Sidoarjo, dan Polda Jatim.
Selain kawasan Grahadi, sterilisasi unjuk rasa juga dilakukan di rute-rute yang akan dilewati rombongan Presiden, Selasa (14/12) besok, yakni dari Grahadi menuju ITS pada pukul 08.30 sampai pukul 11.00 dan dari ITS ke By Pass Krian mulai pukul 11.00 hingga kembalinya rombongan Presiden ke Gedung Negara Grahadi sorenya.
Karena kawasan Jl. Gubernur Suryo, dan rute perjalanan Presiden disterilkan dari kegiatan unjukrasa, Kapendam meminta pada pengunjuk rasa memanfaatkan lokasi lain untuk berunjuk rasa dengan tertib.
Persiapan pengamanan kunjungan Presiden sejak pagi tadi sudah dimatangkan. Personel sudah melakukan penyisiran di rute yang dilewati Presiden, seperti mulai dari Jl. Dharmahusada ke kampus ITS Jl. Sukolilo. Apel siaga pengamanan gabungan yang diikuti ratusan personel TNI/Polri tadi pagi pun sudah dilakukan di lapangan parkir Ruko Gateway, Sawotratap, Sidoarjo, dekat Bandara Juanda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar