Kuburan tua yang berusia 60 tahun dan diyakini milik Pak Ambok di Jalan Sekop Laut Kelurahan Dabo Kecamatan Singkep Kabupaten Lingga sudah sering dicoba untuk digusur. Mulai zaman adanya PT Timah, namun selalu gagal, karena makam itu memiliki kekuatan gaib. seorang warga bernama Baharuddin alias Adan (40) kepada POSMETRO di kediamanya Dabosingkep, mengatakan makam tua itu diketahui warga Bali yang sempat berkunjung ke Singkep. Ambok menghalami sakit kaki dan akhirnya Ambok meninggal dunia di usianya yang lebih dari 100 tahun. Almarhum lalu dimakamkan di Jalan Sekop. Tapi sejak ada makan Ambok, kawasan tersebut menjadi angker, apalagi berdekatan dengan pohon beringin. ’’Dulu orang bilang katanya sering melihat bayangan dan kepala terbang di sekitar pohon itu. Makanya orang bilang makam tersebut angker,’’ tambah Adan.
Menurut Adan, beberapa tahun lalu pihak perusahaan timah berusaha memindahkan makam Ambok untuk fasilitas jalan. Dengan menggunakan peralatan yang tradisional hingga kapal keruk timah, namun gagal menggusur makam yang ada di tepi sungai itu. Mesin kapal tersebut tiba-tiba mati dan tidak bisa maju. Bahkan, perusahaan tambang itu pun mengcoba menggusur dengan buldozer, tapi tetap juga tak bisa. Mesin alat berat itu mati total.
Akhirnya rencana untuk memindahkan makam tersebut batal.’’Padahal di daerah makam itu, banyak sekali timahnya, namun orang tidak ada yang berani mengusik makam tersebut,’’ terang Adan.
Sejak itu makam ini menjadi terkenal. Bukan hanya masyarakat Dabosingkep masyarakat dari Sulawesi dan Malaysia juga pernah bertandang ke makam tersebut.
Menurut Adan, beberapa tahun lalu pihak perusahaan timah berusaha memindahkan makam Ambok untuk fasilitas jalan. Dengan menggunakan peralatan yang tradisional hingga kapal keruk timah, namun gagal menggusur makam yang ada di tepi sungai itu. Mesin kapal tersebut tiba-tiba mati dan tidak bisa maju. Bahkan, perusahaan tambang itu pun mengcoba menggusur dengan buldozer, tapi tetap juga tak bisa. Mesin alat berat itu mati total.
Akhirnya rencana untuk memindahkan makam tersebut batal.’’Padahal di daerah makam itu, banyak sekali timahnya, namun orang tidak ada yang berani mengusik makam tersebut,’’ terang Adan.
Sejak itu makam ini menjadi terkenal. Bukan hanya masyarakat Dabosingkep masyarakat dari Sulawesi dan Malaysia juga pernah bertandang ke makam tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar